Lintah atau pacet bukan hal yang asing bagi seorang pendaki gunung. Makhluk yang mungkin menjijikkan bagi sebagian orang ini terkadang menjadi momok yang menakutkan sehingga bisa mendatangkan kesulitan bagi kita. Sebenarnya tidak semua gunung di huni oleh vampire lunak ini, namun ada baiknya kita semua untuk tahu bagaimana cara menghindari pacet si cacing penghisap darah ini. Berikut ini beberapa tips ringan aja.
- Posisi dalam barisan
Para pendaki gunung biasanya mendaki dalam bentuk barisan memanjang, gak mungkin berjejer kayak orang sholat kan. Nah, kalau kita dalam barisan itu sebaiknya kita memilih posisi paling belakang atau paling depan (ini satu keuntungan buat yang baca artikel ini, kalau gak baca kan gak tau). Kenapa begitu, orang yang pertama lewat biasanya belum disadari oleh lintah. Sedangkan yang paling belakang untung-untungan juga sih, bisa kena kalau stock lintahnya banyak.
- Gunakan rendaman tembakau
Tembakau memiliki aroma yang tidak disukai pacet, karena itu tembakau bisa kita manfaatkan untuk menghindari pacet. Caranya, daun tembakau kering direndam hingga berubah warnanya, kemudian air rendaman tersebut di balurkan ke seluruh bagian kaki, termasuk sepatu dan bagian bawah celana kita.
- Gunakan anti nyamuk
Anti nyamuk seperti A*tan atau Soff*el dapat kita gunakan untuk menghindari pacet, karena mereka juga tidak suka aromanya seperti halnya nyamuk. Kalau ane tidak terlalu suka pakai ini, soalnya terasa kurang nyaman di kulit kalau kita sedang berkeringat (dalam pendakian).
- Gunakan minyak angin
Minyak angin juga bisa kita gunakan, tapi biasanya minyak angin cepat menguap dan aromanya hilang. Jadi tidak terlalu efektif, selain itu juga lebih.
- Mandi
Mandi mungkin cara yang agak berat untuk menghindari pacet, karena gunung dimana-mana selalu dingin. Tapi percaya atau tidak, mandi adalah salah satu cara paling efektif untuk menghindari pacet si vampir lunak. Ini kami lihat sendiri, waktu naik gunung sama masyarakat Dayak di Gunung Berangin Kalimantan Barat. Sherva kami mandi pagi-pagi dalam udara yang dingin, dan beliau memang seperti bebas dari pacet. Sementara kami ditempeli cacing-cacing ganas yang sopan itu. Tapi selain mandi mereka juga menerapkan cara nomor 1 diatas (posisi).
Oh iya, kalau pacetnya udah nempel, jangan langsung dicabut agar darahnya tidak keluar terus. Sebaiknya tetesi pacetnya dengan
minyak angin agar dia terlepas perlahan, sehingga luka sayatan pacetnya tidak terlalu besar.
Demikian tips singkat tentang cara menghindari pacet/lintah darat di gunung ini, mudah-mudahan bermanfaat.
Salam lestari
Para pendaki gunung biasanya mendaki dalam bentuk barisan memanjang, gak mungkin berjejer kayak orang sholat kan. Nah, kalau kita dalam barisan itu sebaiknya kita memilih posisi paling belakang atau paling depan (ini satu keuntungan buat yang baca artikel ini, kalau gak baca kan gak tau). Kenapa begitu, orang yang pertama lewat biasanya belum disadari oleh lintah. Sedangkan yang paling belakang untung-untungan juga sih, bisa kena kalau stock lintahnya banyak.
- Gunakan rendaman tembakau
Tembakau memiliki aroma yang tidak disukai pacet, karena itu tembakau bisa kita manfaatkan untuk menghindari pacet. Caranya, daun tembakau kering direndam hingga berubah warnanya, kemudian air rendaman tersebut di balurkan ke seluruh bagian kaki, termasuk sepatu dan bagian bawah celana kita.
- Gunakan anti nyamuk
Anti nyamuk seperti A*tan atau Soff*el dapat kita gunakan untuk menghindari pacet, karena mereka juga tidak suka aromanya seperti halnya nyamuk. Kalau ane tidak terlalu suka pakai ini, soalnya terasa kurang nyaman di kulit kalau kita sedang berkeringat (dalam pendakian).
- Gunakan minyak angin
Minyak angin juga bisa kita gunakan, tapi biasanya minyak angin cepat menguap dan aromanya hilang. Jadi tidak terlalu efektif, selain itu juga lebih.
- Mandi
Mandi mungkin cara yang agak berat untuk menghindari pacet, karena gunung dimana-mana selalu dingin. Tapi percaya atau tidak, mandi adalah salah satu cara paling efektif untuk menghindari pacet si vampir lunak. Ini kami lihat sendiri, waktu naik gunung sama masyarakat Dayak di Gunung Berangin Kalimantan Barat. Sherva kami mandi pagi-pagi dalam udara yang dingin, dan beliau memang seperti bebas dari pacet. Sementara kami ditempeli cacing-cacing ganas yang sopan itu. Tapi selain mandi mereka juga menerapkan cara nomor 1 diatas (posisi).
Oh iya, kalau pacetnya udah nempel, jangan langsung dicabut agar darahnya tidak keluar terus. Sebaiknya tetesi pacetnya dengan
minyak angin agar dia terlepas perlahan, sehingga luka sayatan pacetnya tidak terlalu besar.
Demikian tips singkat tentang cara menghindari pacet/lintah darat di gunung ini, mudah-mudahan bermanfaat.
Salam lestari
Palabas Pecinta Alam Bebas
Tidak ada komentar:
Write komentar