Hipotermia adalah suatu kondisi dimana tubuh kehilangan suhu panasnya dengan cepat sehingga menyebabkan temperatur tubuh menurun drastis dan kondisi ini sangat berbahaya.
Penyebab tubuh kehilangan panasnya antara lain :
Tahap-tahap kejadian hipotermia :
Suhu tubuh normal manusia 36,4 C – 37C, Saat dalam keadaan suhu 36-35 tubuh akan menggigil tetapi masih dapat dikendalikan. Gerak langkah mnjadi lamban koordinasi tubuh mulai terganggu. saat suhu tubuh 35 maka tubuh akan mulai menggigil dan tidak terkendali.
Pada suhu 35C – 33C koordinasi tubuh mulai tidak beraturan, langkah kaki mulai tidak beraturan & cenderung berbicara melantur dan kasar. Saat memasuki suhu 33C badan akan smakin menggigil.Denyut nadi dan tekanan darah mulai menurun Saat suhu tbuh 32C-29C menggigil akan berhenti penderita cenderung kebingungan, bicara meracau, daya ingatan mulai lemah, gerakan tubuh menjadi kacau, pupil mata membesar. Saat suhu tubuh 29C-28C otot akan menjadi kaku, denyut nadi mulai melemah & tidak teratur, tarikan nafas melemah Saat suhu tubuh 27 penderita akan pingsan, pupil mata sudah tidak merespon gerakan cahaya. warna kulit mulai menjadi biru, tingkah laku penderita kacau, dan hampir kehilangan kesadaran, penderita sdah tdk mempunyai gerakan reflek, keadaan penderita akan seperti orang yg sudah meninggal. Jika suhu tubuh sudah mmasuki 26C kondisi penderita dalam fase koma, suhu tubuh menurun drastis, kondisi darurat dan jika suhu tubuh sampai di dibawah 2℃ adalah berhentinya sistem seluruh jaringan organ tubuh dan penderita meninggal.
Penanganan Hiportemia :
Ada juga kemungkinan si korban bakal mengalami afterdrop, yaitu situasi yang terjadi ketika suhu tubuh malah turun ketika penghangatan. Hal ini disebabkan aliran darah tepi melebar ketika dipanaskan. Pelebaran darah ini akan mengaliran darah yang dingin yang akan menurunkan suhu tubuh sehingga menggangu organ dan menyebabkan kematian. Afte drop dapat dihindari dengan memanaskan badan saja melalui pembuluh utama. Taruh penghangat tepat di kedua sisi leher, kedua ketiak dan di selangkangan (minimal).
Pada kasus-kasus ekstrem, si korban malah merasa tubuhnya sangat panas, sehingga dia melepas pakaiannya. Ini pernah terjadi di Gunung Salak, yang “memudahkan” pencarian korban oleh tim SAR, yaitu dengan mengikuti jejak dari pakaian2 yg dilepas satu per satu oleh korban.Dan korban ditemukan meninggal dalam keadaan hampir telanjang.
Jadi apabila bertemu kasus ekstrem seperti ini menimpa teman seperjalanan anda, jangan sekali-kali mengikuti permintaan/kemauan dia untuk melepaskan pakaiannya.
Sumber & Kutipan :
http://en.wikipedia.org/wiki/Therapeutic_hypothermia
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2008/04/04/124/13/Tangani_Hipotermia_dengan_Respon_Cepat
http://anakgunung.blogspot.com/2005/12/penanganan-korban-hipotermia.html
https://ase7adventure.wordpress.com/2012/12/10/penyebab-penanganan-hypotermia/
Penyebab tubuh kehilangan panasnya antara lain :
- Suhu yang dingin
- Angin yang dingin
- Air yang dingin
- Pakaian yang basah
- Terlalu lama berada di aiar atau terlalu lama kontak dengan air terlalu lama
- Terkena kondisi dingin yang lama dan tidak menggunakan pelindung dingin
- Kurang fit
- Kelelahan
- Kurang tidur
- Berbicara melantur
- Kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu
- Detak jantung melemah
- Tekanan darah menurun dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas
- Pada penderita moderate, detak jantung dan respirasi melemah
- Pada penderita hipotermia parah, penderita tidak sadar diri, badan menjadi kaku, pupil mengalami dilatasi, hipotensi akut dan pernapasan sangat lambat hingga tidak kelihatan
Tahap-tahap kejadian hipotermia :
Suhu tubuh normal manusia 36,4 C – 37C, Saat dalam keadaan suhu 36-35 tubuh akan menggigil tetapi masih dapat dikendalikan. Gerak langkah mnjadi lamban koordinasi tubuh mulai terganggu. saat suhu tubuh 35 maka tubuh akan mulai menggigil dan tidak terkendali.
Pada suhu 35C – 33C koordinasi tubuh mulai tidak beraturan, langkah kaki mulai tidak beraturan & cenderung berbicara melantur dan kasar. Saat memasuki suhu 33C badan akan smakin menggigil.Denyut nadi dan tekanan darah mulai menurun Saat suhu tbuh 32C-29C menggigil akan berhenti penderita cenderung kebingungan, bicara meracau, daya ingatan mulai lemah, gerakan tubuh menjadi kacau, pupil mata membesar. Saat suhu tubuh 29C-28C otot akan menjadi kaku, denyut nadi mulai melemah & tidak teratur, tarikan nafas melemah Saat suhu tubuh 27 penderita akan pingsan, pupil mata sudah tidak merespon gerakan cahaya. warna kulit mulai menjadi biru, tingkah laku penderita kacau, dan hampir kehilangan kesadaran, penderita sdah tdk mempunyai gerakan reflek, keadaan penderita akan seperti orang yg sudah meninggal. Jika suhu tubuh sudah mmasuki 26C kondisi penderita dalam fase koma, suhu tubuh menurun drastis, kondisi darurat dan jika suhu tubuh sampai di dibawah 2℃ adalah berhentinya sistem seluruh jaringan organ tubuh dan penderita meninggal.
Penanganan Hiportemia :
- Jangan biarkan penderita hipotermia tertidur karena tidur atau kehilangan kesadaran karena dapat dengan cepat menghilangkan panas tubuh. Biarkan penderita mengigil karena mengigil adalah usaha tubuh untuk mempertahankan panas.
- Apabila penderita dalam keadaan basah, segera keringkan seperti ganti baju yang basah menjadi kering dan keringkan tubuh penderita.
- Baringkan penderita di atas alas yang hangat seperti menggunakan matras alumunium dan alas-alas tebal yang dapat menghindarkan penderita langsung kontak dengan tanah
- Berikan minuman hangat dan manis
- Tempatkan penderita di dalam tenda / bangunan pos yang terhindar dari hembusan angin
- Masukkan penderita ke dalam Sleeping Bag kering
- Letakkan botol yang berisi air hangat ke dalam sleeping bag.
- Kalau perlu nyalakan kompor tragia/gasmate dll di dalam tenda untuk memberikan suasana hangat dalam tenda.
- Jika perlu lakukan sentuhan kulit skin to skin dengan orang yang sehat, karena panas tubuh orang yang sehat dapat membantu menghangatkan penderita hipotermia.
- Setelah penderita sadar buat perapian disekitar penderita dan berikan makanan manis, karena makanan yang mengandung hidrat arang dapat dengan cepat menghasilkan panas.
Ada juga kemungkinan si korban bakal mengalami afterdrop, yaitu situasi yang terjadi ketika suhu tubuh malah turun ketika penghangatan. Hal ini disebabkan aliran darah tepi melebar ketika dipanaskan. Pelebaran darah ini akan mengaliran darah yang dingin yang akan menurunkan suhu tubuh sehingga menggangu organ dan menyebabkan kematian. Afte drop dapat dihindari dengan memanaskan badan saja melalui pembuluh utama. Taruh penghangat tepat di kedua sisi leher, kedua ketiak dan di selangkangan (minimal).
Pada kasus-kasus ekstrem, si korban malah merasa tubuhnya sangat panas, sehingga dia melepas pakaiannya. Ini pernah terjadi di Gunung Salak, yang “memudahkan” pencarian korban oleh tim SAR, yaitu dengan mengikuti jejak dari pakaian2 yg dilepas satu per satu oleh korban.Dan korban ditemukan meninggal dalam keadaan hampir telanjang.
Jadi apabila bertemu kasus ekstrem seperti ini menimpa teman seperjalanan anda, jangan sekali-kali mengikuti permintaan/kemauan dia untuk melepaskan pakaiannya.
Sumber & Kutipan :
http://en.wikipedia.org/wiki/Therapeutic_hypothermia
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2008/04/04/124/13/Tangani_Hipotermia_dengan_Respon_Cepat
http://anakgunung.blogspot.com/2005/12/penanganan-korban-hipotermia.html
https://ase7adventure.wordpress.com/2012/12/10/penyebab-penanganan-hypotermia/
Tidak ada komentar:
Write komentar